Inside Me, Who Knows?

"Ikut denganmu? Kemana?" Sato memandang dingin Tsubasa. "Apa gunanya aku ikut bersamamu? Tak ada yang akan berbeda, setelah berlalunya waktu maka kau akan pergi juga, lebih baik tidak mengenalmu dari sekarang"

Ekspresi Tsubasa berubah dingin, tidak ada senyum lancip tipis menghias bibirnya lagi. "If I'll leave you, it's no use if I ask you to come with me now. I ask you to come with me to take care of you, to protect you, to be a best friend for you, if you want to. But, if you don't want to come, please don't act like that. It hurts me."

Tsubasa bangkit dari duduknya, memandang lurus ke arah Satoshi. "Take it or leave it." ujarnya dingin, memasukkan tangannya ke kantong jaketnya lagi, bersiap pergi.

oot: Dalemmm

---

"See.. sekrang saja kau akan meniggalkanku bukan?" Tsubasa tampak dingin. "Sorry if i've hurt you, please understand me, whereever i go.. somebody'll killed. I won't take risk who may risk other"

Untuk hari itu Sato tersenyum, "but still, thanks for invite me.. "

you've make me smiling again, but i've hurt you.. next time.. may be i could kill you, so please, forgive me Kanou-san

"See.. sekrang saja kau akan meniggalkanku bukan?" Tsubasa tampak dingin. "Sorry if i've hurt you, please understand me, whereever i go.. somebody'll killed. I won't take risk who may risk other"

"I'm not leaving, just wanna stand up and take a look around here." ujar Tsubasa. "That's why I invite you, to make sure you'll always beside me, so you won't kill anybody. Anymore."

Untuk hari itu Sato tersenyum, "but still, thanks for invite me.. "
"See? You're more beautiful if you smile, you know?" ujar Tsubasa, ekspresinya melunak, menampakkan senyum lancip tipisnya lagi.

"See? You're more beautiful if you smile, you know?"

"Watta?? Cowok in nyebelin!" Pribadi Sato yang sesunguhnya mucul. Senyumnya hilang lagi dan berubah jadi wjah yang ingin menampar Tsubasa.

"Kau.. menyebalkan.." cubit Sato pada Tsubasa. "Tch.. then are you sure you can hnadle 'us'? Sato bertanya *evil smile*.

OOT :: Ihh, Sato ya, gre cubit-cubit~

===
IT:

"Kau.. menyebalkan.." cubit Sato pada Tsubasa. "Tch.. then are you sure you can handle 'us'?"

"Yeah, I sure I can." senyum lancipnya perlahan berubah menjadi smirk. "If I can't, I won't ask you to come, Miss." ujarnya santai.

When I see your smile
Tears run down my face I can't replace
And now that I'm strong I have figured out
How this world turns cold and it breaks through my soul
And I know I'll find deep inside me I can be the one

I will never let you fall
I'll stand up with you forever
I'll be there for you through it all
Even if saving you sends me to heaven

Tsubasa mulai melantunkan lagu, mengikuti alunan lagu dari iPodnya. Ahh, lagu kesukaannya itu...

oot: daripada wa tusuk XDD

---

"Kanou, nyanyi sendiri" Sato bergumam pelan dengan ekspresi sperti ini --> ==

Woof!! hm? Sato menoleh dan melihat Ken, anjingnya masih terikat di dalam dojo.
"Kenseei! Waa kau masih terikat rupanya, hehe maaf" Ken menjilati wajah Sato semntara ia melepas talinya.

"Kanou, nyanyi sendiri"

"Hngg? Ah? Ahahaha, aku nyanyi sendiri lagi." ujar Tsubasa, garuk-garuk kepalanya yang ngga gatel. "Habis ini lagu kesukaanku."

Woof!!

"Hm? Anjing? Lucu sekali." ujar Tsubasa, berjongkok dan menggaruk belakang telingan anjing itu. "Kensei... Nama yang keren." ujarnya.

Ken menjauh sedikt dari Tsubasa, merasa belum kenal. "Dia belum kenal hehe.."

Kensei... Nama yang keren." "Keren? Yang lain bilang nama yang terlalu bagus untuk seekor anjing. Nama kecilnya Reitai, tapi lebih enak dipanggil Kensei" Sato berdiri. Ken mengikutinya.

"Ngomong-ngomong, kau memang mengajakku kemana?"

"Ngomong-ngomong, kau memang mengajakku kemana?"

"This place." ujar Tsubasa, menyodorkan kartu namanya. *eaa,tukangobatmodeon*

Quote :

Kanou Tsubasa
13th Gen of Kanouean
Maestro of Wind
Westzijdsch Claus, Industrial Area, Pentagon.

"Markas kami, Kanouean." ujarnya.

"Kanouean?" tanya Sato dengan tampang super bego. Westzijdsch Claus, Industrial Area, Pentagon, nama yang aneh -->==

"Kensei boleh ikut kan?"

"Kanouean?"

"Sebuah organisasi pemilik 'kekuatan'." ujar Tsubasa.

"Kensei boleh ikut kan?"

"Tidak." ujar Tsubasa tegas. Melihat wajah majikan dan peliharaan yang sama-sama madesu, Tsubasa tergelak. "Tentu saja boleh."

"Nyem, ikut deh." Sato melangkah masuk ke dalm dojo, masih ada jenazah kedua orang tuanya, baru kemarin dan kini masih dalam masa berkabung.

"Ayah, Ibu, maafkan aku. Aku pergi dulu ya, demi agar tidak ada yang meti lagi. Maaf tidak bisa memakamkan ayah ibu." Sato berdoa sejenak lalu beranjak menulis sebuah surat, pada bibinya berpesan untuk kedua orang tuanya.

"Kanou, Terimaksih" kata Sato

"Kanou, Terima kasih"

"Sama-sama." ujar Tsubasa, senyum lancip kembali menghiasi wajahnya. "Ayo berangkat."

[OUT]

Sesaat yang lalu orang ini asing bagiku, dan kini aku sudah merasa seprti keluarganya. Ada yang peduli padaku..

"Iya.." Sato bernjak keluar rumah, ia menoleh sekali lagi "Ayah, Ibu, aku pergi" sato membungkuk. Lalu berjalan keluar sambil membawa sebuah ransel dan pedang di punggungnya.

"Ken~ ayoo~ kita akan pindah, ucapkan salam pada ayah dan ibu.." ajak sato.
Ken terlihat sedikit lesu lalu melolong sebentar, dan pergi megikuti Sato

[Out]