The Wind Blown Away ~~~

oot : Sedikit editsu pada story di regis sheet~~~
baca dulu deh~~~ Voidy
cuma buat Tsu ama Voi~~
serius dulu... lebaynya ntar~~~

Voidy sedang terbang tanpa arah. Malam hari yang dingin agak menusuk sampai ke tulang-tulang. Voidy menghindari dari jalan besar yang terang. Terbang setinggi mungkin dan membiarkan angin menghempasnya lebih kuat. Ingin rasanya angin itu membawanya ke tempat tanpa kesedihan.

Andaikan saja Voidy tidak pernah lahir. Apakah Mère (Ibu) dan Père (Ayah) akan hidup bahagia? Apakah Tante tidak akan kehilangan Maria? Apakah semuanya akan lebih baik?

Ah... memikirkannya sekarang apa gunanya? Voidy sudah tidak menangis lagi. Tidak sejak Maria jatuh tepat dihadapannya. Tapi kesedihan Voidy tidak berarti apa-apa saat Tante melihat Maria yang bersimbah darah. Bahkan Suami Tante juga bunuh diri tidak lama setelah Maria. Dan sekarang Voidy malah meninggalkan Tante seperti ini... Tapi, apa yang bisa Voidy lakukan? Tidak ada.

Voidy terbang makin tinggi, sama sekali tidak takut dengan ketinggian yang merenggut nyawa Maria. Tiba-tiba ada yang berdenyut di kepalanya. Apa ini? Yang seperti ini baru pertama kali terjadi. Seperti terpanggil dan memanggil... Voidy berhenti, menenggok kiri-kanan. Tidak ada siapa-siapa.

Tunggu... manusia itu tidak mungkin terbang kan? Kecuali aku tentunya... Aku ini kan memang monster pirang!!>dipanggil begitu oleh teman2 SDnya< Sekarang saja Aku punya sayap seperti ini...

Tapi Voidy tidak menyadari akan adanya pertemuan dengan orang yang bisa terbang juga sebentar lagi.

oot : ok, deh~~~ nih anak naksirnya bakal lucu banget~~~

When I see your smile
Tears run down my face I can't replace
And now that I'm strong I have figured out
How this world turns cold and it breaks through my soul
And I know I'll find deep inside me I can be the one

Tsubasa sedang terbang tanpa tujuan, tepatnya tanpa kerjaan. Mau pulang ke rumah kok males -- walau resikonya dimarahi Sebastian -- Mau ke tempat ayah, mana ayah ngeladenin? Mr. Work-a-holic kok. Mana sempat dia meladeni Tsubasa. Jadi... Dia akan kemana? Entahlah.

I will never let you fall
I'll stand up with you forever
I'll be there for you through it all
Even if saving you sends me to heaven

Okay, sambil bernyanyi dan bengong, Tsubasa tampak seperti seorang autis yang bisa berterbangan, bada kecilnya bagai kertas yang tertiup angin lalu. Yaa... Memang tertiup angin sih?

Cuz you're my, you're my, my, my true love, my whole heart
Please don't throw that away
Cuz I'm here for you
Please don't walk away and
Please tell me you'll sta----

DUAGH!!

"Adaw!" Tsubasa yang bengong langsung megeduh kesakitan saat menabrak... Sesuatu yang terbang?
"Aku nabarak apa sih barusan?" pikir Tsubasa bego.

-------
oot :: nyaaa~ voi, w tabrak yah? :3

Lyric fr The Red Jumpsuit Apparatus - Your Guardian Angel.

oot : nyanyi itu loh~~ bermakna~~
dika uda baca regis sheet saia ?? ada yang diedit dikit~~
kok... malah di... tabrak ya... jadi bingung.........
webe webe webe~~

IT :

DUAGH!!

HAH!! Ada yang menabraknya dari belakang. Begitu tiba-tiba. Voidy agak kehilangan keseimbangan karena sayapnya agak miring karena ditabrak. Tapi ditabrak apa? Burung? Tidak mungkin. Pasti lebih besar!

Quote :

"Adaw!"
"Aku nabarak apa sih barusan?"

HAH!! Manusia!! Voidy membalik badannya dan... memang manusia... Terbang... Tapi... tidak ada sayapnya >Voidy jadi berpikir kalau manusia terbang harus ada sayapnya<. Voidy melongo. Mulutnya membantuk huruf o besar sekali. Tidak terlalu jelas terlihat karena sinar bulan terlalu redup.

Hyungg...

Tunggu! Sayapnya sudah mau menghilang. Buru-buru Voidy terbang mendekati atap gedung terdekat. Melesat secepat yang Voidy mampu. Saat sudah nyaris mendarat, sayapnya keburu rontok dan akibatnya...

GDEBRUKK!!!

Voidy jatuh. Tidak terluka, hanya melayang dari atap sekitar 30 cm saja. Tapi tetap saja, untuk anak perempuan jatuh tetap terasa sakit.

oot : yak, kita mulai lebay nya~~~~~
saia ga mau bikin voidy jatuh terus ditangkep tsu, bisa muntah darah~~~~

"Astaganagaularnagapanjangnya~ Gue nabrak orang!!!" pekik Tsubasa pelan.

Tsubasa langsung terbang rendah, mendekati gadis yang bersayap--yang tiba-tiba ilang-- dan terbang--dan euhh, terjatuh itu.
"Kau tidak apa? Maaf! Aku ngga liat-liat!! Lagi bengong..." ujar Tsubasa bingung, takut gadis itu kenapa-napa.
"Tsubasa you're such an idiot!!" gumam Tsubasa pada dirinya sendiri. Tsubasa lalu mengulurkan tangannya, niatnya sih membantu gadis itu bangun.

---
oot :
nyahh, pendek. xD;; bingung guw ==
iyeh dong! lagu yang bermakna gila buat guw!!

oot : abis ini opp~~
sori saia ga bisa gerak 1 post gegara cons dari BW~~

Nafas Voidy tersenggal-senggal. Bahkan tubuhnya tidak bisa bergerak. Hal yang sering terjadi jika Voidy menggunakan sayapnya. Lalu angin pelan bertiup, diiringi oleh orang, er... laki-laki yang tadi menabraknya.

Quote :

"Kau tidak apa? Maaf! Aku ngga liat-liat!! Lagi bengong..."

Laki-laki itu mengulurkan tanggannya, tapi... Voidy sedang tidak bisa bergerak sama sekali. Tubuhnya seperti terpenjara ratusan rantai besi. Tapi tidak dengan perasaannya. Laki-laki ini terbang! Apakah dia manusia atau hantu, Voidy tidak peduli... Ada yang sama seperti dirinya... Senang sekali....

"A... aku..... tidak bisa... bergerak..... ma... maaf......" Nafas yang tersenggal-senggal itu membuatnya sulit berbicara tapi Voidy tersenyum gembira menghadapi laki-laki hantu >voidy hanya bisa berpikir tsu hantu< di depannya ini.

"A... aku..... tidak bisa... bergerak..... ma... maaf......"

"Ah? Eh? Kram kah?" tanya Tsubasa bingung. Ia lalu berjongkok di sebelh gadis kecil itu, memerriksa kakinya.

--
oot :: pendek, kagak tau mau bulis apa, lagi di kelas~

oot : key, da bisa gerak~~~~
cons na cuma 1 post, jadi uda bisa gerak tapi masih tersenggal2 >ga separah yang tadi<
pendek amat dika... jadi bingung mau rep apa~~~

IT :

Quote :

"Ah? Eh? Kram kah?"

Laki-laki hantu itu jadi bingung, lalu mendekati Voidy. Berjongkok dan memeriksa kaki Voidy. Loh, hantu kok bisa menyentuh? Harusnya kan tembus pandang.

Voidy makin bingung. Masa sih laki-laki ini betul-betul manusia? Voidy diam saja saat kakinya diperiksa. Sebagai gantinya, Voidy memperhatikan laki-laki itu dengan seksama. Sepertinya seumuran dengannya. Rambutnya coklat muda, matanya juga berwarna terang. Kalau memang manusia, kenapa dia bisa terbang?

"Kau... siapa?" Voidy mencoba bertanya pada laki-laki itu. Sekedar bertanya tidak salah kan?

Kau... siapa?"
"Kanou Tsubasa, 14 tahun. Maestro of Wind from Kanouean, salam kenal." ujar Tsubasa, memamerkan barisan gigi putihnya. "Kau sendiri? Eh, iya. Kakimu tidak apa, kok~" lanjut Tsubasa bingung.

"....... Kenapa kau memandangku seperti itu?" tanya Tsubasa bingung, berhubung gadis itu memandanginya dengan tampang menyelidik, seksama pula, yang bikin Tsubasa agak terintimidasi. Tsubasa menggaruk kepalanya yang tak gatal. Lagi.

--
oot : pendek, webe~

Quote :

"Kanou Tsubasa, 14 tahun. Maestro of Wind from Kanouean, salam kenal."

Kanou Tsubasa? Manusia? Tidak barisan gigi yang dipamerkan olehnya sudah pasti milik manusia kan? Ah... Voidy, laki-laki ini memang manusia!

Quote :

"Kau sendiri? Eh, iya. Kakimu tidak apa, kok~"

"Eh..., namaku Voidy. Salam kenal. Er... Kanou-kun? Boleh kupanggil begitu? Oh... terima kasih. Tadi aku hanya kelelahan kok. Sudah biasa." Voidy memperkenalkan diri dengan sopan. Apa laki-laki ini tidak takut. Voidy kan pirang. Selain itu punya sayap! Tapi... Kanou-kun juga tadi terbang.

Quote :

"....... Kenapa kau memandangku seperti itu?"

"Eh? Ah... maaf... Aku hanya penasaran... Kalau Kanou-kun bukan hantu, kenapa bisa terbang?" Voidy betul-betul ingin tahu. Bagaimanapun, ini pertama kalinya Voidy bertemu orang yang bisa terbang sama sepertinya!

"Eh..., namaku Voidy. Salam kenal. Er... Kanou-kun? Boleh kupanggil begitu? Oh... terima kasih. Tadi aku hanya kelelahan kok. Sudah biasa."

"Oh, begitu. Lain kali lebih hati-hati, ya. Maaf juga aku sudah menabrakmu." Tsubasa tersenyum santai.


"Eh? Ah... maaf... Aku hanya penasaran... Kalau Kanou-kun bukan hantu, kenapa bisa terbang?"

"Ha--hantu? Tee--terbang? Memang cuma hantu yang boleh terbang?" tanya Tsubasa bingung. "Cara aku terbang bukan melayang seperti hantu!! Yahh, walau terlihat mirip hantu sih... Begini caranya~"

Tsubasa menjentikkan jarinya, lalu tiba-tiba badannya terangkat. Well, angin sekecil itu saja sanggup mengangkatnya.

"Aku mengendalikan angin untuk terbang~" ujar Tsubasa.

Quote :

"Oh, begitu. Lain kali lebih hati-hati, ya. Maaf juga aku sudah menabrakmu."

Ya, ampun. Hantu, eh maksudnya Kanou-Kun tersenyum! Ah! Ngapain mikirin itu!

Quote :

"Ha--hantu? Tee--terbang? Memang cuma hantu yang boleh terbang?" tanya Tsubasa bingung. "Cara aku terbang bukan melayang seperti hantu!! Yahh, walau terlihat mirip hantu sih... Begini caranya~"

Kemudian Kanou-Kun menjetikkan jarinya. Angin berhembus dan tubuhnya terangkat. Begitu caranya...

Quote :

"Aku mengendalikan angin untuk terbang~"

"Ah... begitu ya... hahhaha, maaf ya... hahahah" Voidy tertawa tidak jelas, tapi kemudian, "Hahahah..." Air matanya mulai keluar tanpa sadar. "Ah... ini..." Voidy mengelap air matanya. Sama sekali tidak bermaksud menangis tapi... "Ma.. maaf... Aku... " Voidy memang merasa lega. Ada perasaan bersyukur bertemu seseorang yang mirip dengannya.

"Aku... kira *hils* aku akan sendirian... *hiks* monster pirang *hiks* seperti aku...*hiks*" Voidy hanya bisa menangis sejadi-jadinya. Perasaan tertekannya selama ini selalu dipendam dan sekarang tumpah ruah.

oot : takut kelamaan. dika! bikin tsu peluk2 dan hibur voi gih! ntar voi judi suka abis itu~~~~~

"Aku... kira *hils* aku akan sendirian... *hiks* monster pirang *hiks* seperti aku...*hiks*"

"Ah? Eh? Euh? Dia nangis?" gumam Tsubasa pada dirinya sendiri.

"Hei hei~ Kau tak apa? Ada yang sakit? Jangan menangis~" ujar Tsubasa lirih. "Kau tidak sendirian. Ada aku disini. Jangan menangis lagi..." Tsubasa memeluk--tidak erat, tetapi terkesan protektif-- gadis itu, berusaha menghiburnya.

Quote :

"Hei hei~ Kau tak apa? Ada yang sakit? Jangan menangis~" ujar Tsubasa lirih. "Kau tidak sendirian. Ada aku disini. Jangan menangis lagi..."

Voidy agak terkejut ketika berada dipelukan Kanou-Kun. Hangat... Betulkah ia tidak akan sendirian lagi. Tante... Maria...

"A... *huks* aku tidak apa *hiks* apa... meski *hiks* dibilang monster... *hiks* asalkan ada *hiks* Maria... *hiks* tapi... *hiks* Maria... meloncat dan *hiks* ... Aku ... *hiks* tidak bisa menolongnya... huwa......"

Voidy menggenggam baju Kanou-Kun yang memeluk dan menghiburnya. Sudah lama Voidy ingin berkeluh kesah, namun tidak adil rasanya menangis dihadapan Tantenya.

"A... *huks* aku tidak apa *hiks* apa... meski *hiks* dibilang monster... *hiks* asalkan ada *hiks* Maria... *hiks* tapi... *hiks* Maria... meloncat dan *hiks* ... Aku ... *hiks* tidak bisa menolongnya... huwa......"

Oh yeah, just perfect. Dia malah nangis tambah kenceng. Tsubasa mengehela nafas pelan. Dia tidak suka hal-hal yang merepotkan. Tapi sekarang... *sigh*

"Here, share your pain with me, shall you? Don't cry, please don't cry." gumam Tsubasa di telinga Voidy, suaranya menenangkan.

--
OOT : ea, eaa~ lebay ah Tsubasa~ *dikemplang*
pendek. webe~

oot : nah~~ labay deh jadinya~~~~
huhu... masa lebay gini voidy jadi naksir ya??

Quote :

"Here, share your pain with me, shall you? Don't cry, please don't cry."

Kanou-Kun berbisik di telinga Voidy. Menghiburnya... menenangkannya... menghangatkannya...

Voidy mulai berhenti menangis. Rasanya air matanya yang keluar sudah cukup untuk menumpahkan semua perasaannya. Sesekali sesunggukkan... namun Voidy sudah tenang.

Voidy mulai menyadari sesuatu, Voidy... di... pelukan... laki-laki... Hah!!

Voidy segera melepaskan pelukannya dan mendorong Kanou-Kun.

"Ma... maaf~" Voidy panik bukan kepalang. Matanya berputar-putar, meskipun masih ada sisa air mata di pelupuknya. Mukanya memerah dengan sempurna, persis kepiting rebus.

"Whoaa!" didorong tiba-tiba, Tsubasa yang tidak menyangka akan didorong terjatuh dari atap.

Yeah, jatoh dari atap. Apalagi yang kurang? Ini adalah hari paling sial sedunia!

Ctek!
Tsubasa menjentikkan jarinya, membuat angin untuk menopang tubuh kecilnya itu. Susah memang punya badan kecil yang dapat terbawa angin segitu mudahnya.

"Ma... maaf~"

"Yeah, ngga apa-apa kok." gumam Tsubasa.

oot : si voi sekuat otu? bisa dorong tsu ampe jatoh?

Voidy tidak menyadari bahwa mereka di atap, tambahan di pinggir atap gedung. Saat mendorong Kanou-Kun, tidak sengaja dia jatuh dan jantung Voidy serasa berhenti berdetak.

Maria...

Namun Kanou-Kun baik-baik saja. Dia melayang lagi dan selamat.

Quote :

"Yeah, ngga apa-apa kok."

Meskipun Voidy sudah melihat Kanou-Kun tidak apa-apa, bohong kalau mengatakan Voidy baik-baik saja. Ingatan tentang saat 'itu' seolah membuatnya tertekan. Voidy mulai sesak nafas, Wajahnya memucat dan pupilnya tidak fokus.

"Hah.... hah...." Suara nafas yang begitu berat menandakan kondidi gawat darurat.

oot : nah.. tsu~~ gimana tuh? tanggung jawab~~~~

OOT: ngga tau ah, ngga mau... mau membuka plot baru... cepetan diselesain yah...

---
IT :

"Hah.... hah...."

'What again? Duh, ini cewe satu manja banget sih!' pikir Tsubasa kesal.

"Ke... napa?"

oot : pendek amat, webe ah~~~~~~

Quote :

"Ke... napa?"

Voidy mengatur nafasnya sedikit demi sedikit. Berusaha untuk menghilangkan kepanikannya.

"Tidak... apa-apa..." Voidy sudah mulai tenang. Yah... tidak perlu panik karena Kanou-Kun selamat kan.

"Hah..." Voidy menghela nafas panjang dan melihat Kanou-Kun yang cemas. Kemudian Voidy tersenyum. "Maaf..." Voidy menundukkan kepalanya, "Tadi Aku teringat masa lalu yang buruk. Sepupuku, Maria loncat dari gedung seperti tadi. Ah... salah, tadi aku tidak sengaja mendorongmu. Hehhehe..." Voidy sadar mengatakan sesuatu yang tidak perlu, dan dengan cepat mengubah topik pembicaraan.

"Ah... Kanou-Kun bisa terbang... Apa ada orang lainyang bisa terbang selain kita?" Tanyanya polos.

"Tadi Aku teringat masa lalu yang buruk. Sepupuku, Maria loncat dari gedung seperti tadi. Ah... salah, tadi aku tidak sengaja mendorongmu. Hehhehe..."

"Oh... Begitu," jawab Tsubasa sambil lalu. Ia menyalakan iPodnya dan memasang headsetnya.

"Ah... Kanou-Kun bisa terbang... Apa ada orang lainyang bisa terbang selain kita?" Tanyanya polos.

"Errm... Tidak tahu ya..." ujar Tsubasa.

===
OOT : TSUBASA SUPER COOL MODE ON!!

Quote :

"Errm... Tidak tahu ya..."

Heh?

Voidy melongo saja. Menatap Kanou-Kun yang keliatan keren *PM muntah darah*.
Tanpa sadar, muka Voidy mulai memerah. Duh... Mikir apa sih Aku ini...

"Eh... Kanou-Kun..." Voidy kikuk. Untung saja malam ini agak gelap, jadi mukanya yang merah tidak terlalu jelas. "Er... setelah ini... Kau akan pulang?" Tanyanya ragu. Yang pasti Voidy sudah tidak bisa pulang.

"Eh... Kanou-Kun..."
"Er... setelah ini... Kau akan pulang?"

"Mungkin saja. Aku tidak tahu." ucap Tsubasa, melirik jam saku kuno pemberian kakeknya itu. Jam 2.47. Sebastian akan marah jika ia pulang telat dan tidak ikut minum teh keluarga. Merepotkan sekali.

"Bagaimana denganmu?" tanya Tsubasa santai, basa-basi.

Quote :

"Bagaimana denganmu?"

Voidy diam sebentar. Yah... Apa yang harus dilakukannya?

"Aku... tidak bisa pulang. Sudah... tidak bisa..." Katanya perlahan.

"Aku... tidak bisa pulang. Sudah... tidak bisa..."

"Oh... Begitu."

Trriit!
Cellphone Tsubasa berbunyi.
"Ya Sebastian, aku tidak ikut acara minum teh hari ini."
"Iya iya, biar saja Ayah marah. Baik. Iya. Iya."

"Bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan sebentar?"

Quote :

"Oh... Begitu."

"Ya Sebastian, aku tidak ikut acara minum teh hari ini."
"Iya iya, biar saja Ayah marah. Baik. Iya. Iya."

"Bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan sebentar?"

Ponsel Kanou-Kun berbunyi, dan dia mengobrol sebentar. Tapi tiba-tiba malah mengajak Voidy berjalan-jalan. Apa bukannya terbang? Bagaimana pun ini di atap.

Tapi, Voidy tidak terlalu memikirkannya.

"Baiklah." Katanya mantap dan bangkit sambil tersenyum.