A-volution
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

A-volution

A forum based on an Association of 'Comrades' (c) Alive - The Final Evolution
 
IndeksPortalLatest imagesPencarianPendaftaranLogin

 

 A Sonata... Of The Death?

Go down 
PengirimMessage
Guest
Tamu




A Sonata... Of The Death? Empty
PostSubyek: A Sonata... Of The Death?   A Sonata... Of The Death? I_icon_minitimeFri Nov 28, 2008 11:15 pm

Senyuman—

—kenapa bisa? Kenapa orang bisa mengakhiri hidupnya sendiri—dengan sebuah senyuman? Bukan hal itu yang membuat Jun terpaku diam. Tetapi karena dia telah melihat seseorang yang sangat penting baginya—mengakhiri hidupnya sendiri—dengan sebuah senyuman. Dan orang itu tidak lain adalah kakaknya, kakak yang sangat istimewa bagi Jun. Tetapi sekarang—

"—tidak—"

Jun jatuh berlutut di depan jenazah kakaknya. Matanya perih, tetapi dia tidak bisa meneteskan setetes air matapun dari kedua kelopak matanya. Tangannya yang masih bergetar menggenggam erat tangan kakaknya yang sudah mulai dingin. Dia kembali menundukkan wajahnya dalam-dalam sambil terus menggenggam erat tangan kakaknya tersebut.

Dunia ini tidak adil...


***


SREG...

Suara pintu ruang musik yang ditutup. Jun melangkah masuk ke dalam ruang musik, entah apa tujuan utamanya sampai dia bisa berada di tempat ini sekarang. Sepi. Tentu saja, di jam pulang sekolah seperti ini, tidak ada lagi murid yang masih berkeliaran di dalam sekolah—kecuali Jun. Matanya tertuju kepada sebuah piano di tengah ruangan. Dibukanya tutup piano tersebut dan ditekannya salah satu tuts dari piano tersebut. Jernih. Suara yang jernih mengalun dari piano tersebut, walaupun hanya satu nada yang dimainkan. Jun beranjak duduk di atas kursi piano tersebut, merengganggkan kedua tangannya, dan mulai memainkan sebuah lagu.

A Sonata of The Death...

Suara piano yang lembut mulai terdengar mengalun. Nada demi nada dari lagu yang Jun pilih dia mainkan dengan sepenuh hati. Sedikit, tubuhnya bergetar begitu mengaitkan lagu yang sedang dia mainkan tersebut dengan apa yang dia lihat baru-baru ini. Pemandangan horor yang suram dan mengerikan. Senyuman dari kematian yang terlihat dimana-mana. Apalagi yang kurang? Dunia sudah tidak aman lagi—hanya itu yang Jun tahu untuk sekarang ini.

Nada terakhir selesai dia mainkan. Langit yang awalnya biru terang sedikit demi sedikit mulai berubah menjadi langit jingga terang, langit senja. Matahari mulai menyembunyikan dirinya di balik langit senja yang sebentar lagi akan bertambah gelap seiring dengan hilangnya matahari dari muka bumi. Apakah Jun perlu menghilangkan dirinya dari muka bumi layaknya matahari senja tersebut? Hanya saja, Jun tidak akan pernah kembali lagi, tidak seperti matahari yang akan kembali muncul keesokkan harinya. Jun akan menghilang dari muka bumi—untuk selamanya.

Dibukanya jendela ruang musik tersebut. Langit terlihat dekat dari ruang musik yang berada di lantai paling atas sekolahnya tersebut. Jika matahari tenggelam dan kemudian menghilang dari muka bumi, maka Jun juga harus begitu. Keputusannya untuk tenggelam juga—sama seperti matahari—sudah bulat. Tenggelam, dari ruang musik di lantai paling atas ini sampai ke lapangan tepat di bawahnya. Bukankah kematian itu menyenangkan? Selain terbebas dari kepenatan di dunia, dia juga bisa bertemu lagi dengan kakaknya yang sudah berada di alam sana.

"—tunggulah aku, kak—"

---

((OOC : Yang warna abu-abu itu flash back masa lalunya Jun. Topic open for all, diutamakan untuk admin kita tercinta, Kanou Tsubasa x3 Semua juga boleh masuk kok 8DD Bantu Jun mati pake cara elit~ (lho?)))
Kembali Ke Atas Go down
Vin
Maestro of Wind
Maestro of Wind



Jumlah posting : 222
Age : 29
Location : Nowhere, nowhere
Registration date : 27.10.08

ID Card
Ability: Windy, RnD
Side: Kanouean
Self Quote: Inhuman Rampage!!! =))

A Sonata... Of The Death? Empty
PostSubyek: Re: A Sonata... Of The Death?   A Sonata... Of The Death? I_icon_minitimeFri Nov 28, 2008 11:26 pm

"Ahahahah, yasudah, sampai besok ya!" Tsubasa melambai pada teman-teman timnya, mengambil bola basketnya, dan berjalan ke arah parkiran sekolah.

DEG!


Tiba-tiba, Tsubasa merasakan perasaan tidak enak menekan dadanya, seperti biasa, saat merasakan keberadaan teman. Bersamaan dengan itu, dari kejauhan, Tsubasa mendengar sebuah sonata. Sonata yang indah, namun terkesan pias dan suram. Sonata indah itu terdengar dari ruang musik no. 3 bagian Senior High. Tsubasa menengdahkan kepalanya, memandang ruangan itu. Menutup matanya perlahan, menikmati alunan musik indah itu.

"Siapa gerangan yang masih ada di sekolah jam segini..." batinnya. Langit pun berubah menjadi jingga, senja sudah tiba. Angin sepoi-sepoi meniup rambut coklatnya perlahan, terasa agak dingin, pertanda musim gugur sebentar lagi berakhir.

Dreng...

Nada terakhir telah selesai dimainkan. Tsubasa bergeming, menunggu. Apa orang itu akan bermain lagi...?
Kembali Ke Atas Go down
Guest
Tamu




A Sonata... Of The Death? Empty
PostSubyek: Re: A Sonata... Of The Death?   A Sonata... Of The Death? I_icon_minitimeSat Nov 29, 2008 12:08 am

Mata Jun sedikit berkunang-kunang. Matanya yang sedikit minus itu tidak sanggup melihat terangnya cahaya matahari secara langsung. Dia memutuskan untuk membalikkan badannya sejenak, menghadap kembali ke dalam ruangan. Pintu ruangan sedikit terbuka. Jun lupa menutupnya erat tadi. Ketika dia beranjak dari tempatnya untuk menutup pintu, ditambah dengan pandangannya yang masih sedikit berkunang-kunang, dia menyenggol keras sebuah meja di tengah ruangan musik. Alhasil, semua benda yang ada di atas meja tersebut bergoyang hingga pada akhirnya,

PRANG!

Sebuah gelas yang sebelumnya berada di atas meja tersebut jatuh dan pecah berkeping-keping. Tidak sayangkah Jun terhadap gelas yang baru saja dia pecahkan tersebut? Tidak. Gelas tidak bernyawa. Untuk apa di kasihani. Baginya, benda-benda yang tidak bernyawa sekarang dimatanya hanyalah, "—pengganggu,"

Melihat gelas pecah yang berarti ada tanda buruk, Jun mengurungkan niatnya untuk menutup pintu ruangan tersebut dan dibiarkannya terbuka sedikit. Toh sudah tidak akan ada lagi orang lain yang akan lewat mengingat sekolah sudah sangat sepi sekarang. Sekolah yang sepi seperti ini, sudah tiba waktu yang tepat untuk mengakhiri hidupnya yang tidak berguna ini sekarang juga.

Dengan kedua tangan masih berpegang pada sisi jendela untuk menahan tubuhnya agar tidak jatuh terlebih dahulu, dia mengeluarkan kakinya satu per satu. Kini, hanya dengan melepas pegangan kedua tangannya saja, Jun sudah akan siap jatuh, terjun bebas ke bawah. Tidak takutkan Jun pada kematian? Tidak. Setiap orang yang hidup, pasti akan mati. Tidak ada pengecualian bagi siapapun di dunia ini. Jadi,

"—goodbye, world," desahnya perlahan.

((OOC : Now position : On the window, siap terjun bebas ke bawah. Ada yang mau nolong? 83))


Terakhir diubah oleh Itou Jun tanggal Sat Nov 29, 2008 6:39 pm, total 1 kali diubah
Kembali Ke Atas Go down
Vin
Maestro of Wind
Maestro of Wind



Jumlah posting : 222
Age : 29
Location : Nowhere, nowhere
Registration date : 27.10.08

ID Card
Ability: Windy, RnD
Side: Kanouean
Self Quote: Inhuman Rampage!!! =))

A Sonata... Of The Death? Empty
PostSubyek: Re: A Sonata... Of The Death?   A Sonata... Of The Death? I_icon_minitimeSat Nov 29, 2008 4:35 pm

PRANG!

DEG!!


Alih-alih mendengar alunan piano lagi, Tsubasa malah mendengar suara benda pecah. Perasaan Tsubasa langsung tidak enak. Perasaan adanya pemilik kekuatan yang menekan dadanya, bercampur aduk dengan perasaan buruk dan tidak enak karena suara benda pecah itu. Merasakan ada pertanda buruk yang semakin lama semakin mendekat, Tsubasa berusaha menghilangkan perasaan tidak enaknya dengan menengadah ke atas.

Alih-alih hilang, perasaan buruk itu malah semakin menjadi-jadi, saat melihat sepasang tangan yang mencengkram jendela ruang musik yang terbuka lebar. Beberapa detik kemudian, ada sesosok orang yang berdiri di jendela lebar itu, walau Tsubasa tak dapat melihat wajah orang itu, Tsubasa merasakan orang itu sedih dan tertekan. Angin sepoi-sepoi kembali bertiup, membuat tirai ruangan musik yang terbuat dari sutra putih itu tertiup angin. Sosok orang itu bersiap untuk terjun, mengikuti matahari yang sebentar lagi menghilang ditelan bumi.

Secepat kilat, Tsubasa berlari ke arah ruangan musik, badannya yang kecil dan ringan melesat di lorong bagian Senior High itu.

Apakah Tsubasa berhasil mencegah orang itu bunuh diri...?
Kembali Ke Atas Go down
Guest
Tamu




A Sonata... Of The Death? Empty
PostSubyek: Re: A Sonata... Of The Death?   A Sonata... Of The Death? I_icon_minitimeSat Nov 29, 2008 8:46 pm

Suara derap langkah seseorang mendekat. Menyadari dan berusaha menghentikan tindakkan nekat Jun, eh? Percuma saja. Lagipula, untuk apa dihentikan? Kalau Jun mati, tidak akan ada yang sedih 'kan? Dia juga bisa bertemu kembali dengan kakaknya. Keputusannya sudah bulat. Jadi, bagi siapapun yang akan menghentikannya mulai detik ini, maka usahanya itu sudah sia-sia—

"It's—too late,"

Dengan sebuah senyuman lirih tipis, seperti saat kakaknya meninggal dulu. Dipejamkannya kedua matanya. Jun melepaskan kedua pegangannya pada pinggiran jendela. Tubuhnya yang mulai kehilangan keseimbangan perlahan mulai jatuh ke depan. Kakinya yang awalnya berpijak pada sisi jendela satu per satu mulai lepas dari pijakkannya. Kini, tubuhnya sudah melayang di udara, siap jatuh menghantam tanah yang keras. Masih tetap dipejamkan matanya sambil tersenyum lirih. Beginikah rasanya apabila sudah berada di detik kematian?

No one can confidently say that he will still be living tomorrow...
Kembali Ke Atas Go down
Vin
Maestro of Wind
Maestro of Wind



Jumlah posting : 222
Age : 29
Location : Nowhere, nowhere
Registration date : 27.10.08

ID Card
Ability: Windy, RnD
Side: Kanouean
Self Quote: Inhuman Rampage!!! =))

A Sonata... Of The Death? Empty
PostSubyek: Re: A Sonata... Of The Death?   A Sonata... Of The Death? I_icon_minitimeSat Nov 29, 2008 10:22 pm

Nafas Tsubasa memburu. Ruang musik, ruang musik. Nama tempat itu terus berepetisi di batinnya. Ia merasakan getaran yang menekan itu semakin mendekat. Disitu! Batinnya berteriak, Tsubasa berhenti di pintu yang sedikit terbuka itu, menerobos masuk.

"It's—too late,"

Terdengar sebuah suara lirih. Bersamaan dengan itu, orang yang Tsubasa lihat melepas pegangannya dan terjatuh pelan. Yeah, dunia terasa seperti slow motion, seperti saat-saat seorang pahlawan menyelamatkan seorang gadis yang hampir tertabrak truk. Tapi ini bukan film, ini sebuah kenyataan.

Tsubasa berlari menghampiri jendela, tanpa pikir panjang melompat, menangkap badan orang itu, memutar, memosisikan dirinya di bawah agar ia menghantam tanah duluan. Setidaknya orang itu tidak akan mati.

'Apakah aku sudah diambang kematian?' batin Tsubasa.
Kembali Ke Atas Go down
Guest
Tamu




A Sonata... Of The Death? Empty
PostSubyek: Re: A Sonata... Of The Death?   A Sonata... Of The Death? I_icon_minitimeSun Nov 30, 2008 12:55 am

Brrt.
Tekanan itu membawa Sato kembali ke gedung sekolah. Tubuhnya yang basah tidak menghentiakannya. Rok sekolahnya tertiup angin dan celana selututnya tampak mengering. Tetesan-tetesan air terlihat membekas di tanah halaman sekolah. Ia berhenti melangkah di sisi gedung. Tekanan itu melemah, terhalang partikel tak terjelaskan, mendekati kematian

Terlihat di atas, dua orang menjatuhkan diri, tekanan ini sangat dikenalnya, Tsubasa. Namun ia tak mengenal yang seorang. Sato mengarahkan tangannya ke atas, membentuk lembaran-lembaran es yang cukup tebal. "Maaf, ini akan sakit senpai.."

Brrt brrt, tekanan itu bertamabah kuat. Sato menurunkan tangannya, membatalkan pembentukan es-esnya. "SEpertinya, pengguna kekuatan seperti kalian tidak akan mati hanya dengan begini." Sato hanya memandang ke atas saat kepingan-kepingan es itu berjatuhan.
Kembali Ke Atas Go down
Guest
Tamu




A Sonata... Of The Death? Empty
PostSubyek: Re: A Sonata... Of The Death?   A Sonata... Of The Death? I_icon_minitimeSun Nov 30, 2008 5:00 pm

Jun membuka kedua kelopak matanya. Seharusnya dia hanya jatuh sendirian saja. Tetapi, seseorang tiba-tiba menangkap tubuhnya—ikut jatuh berdua dengan Jun. Tidak. Jun memang ingin mati, tetapi tidak dengan begini. Dia tidak mau sampai-sampai mengajak orang lain untuk ikut bersamanya ke dunia sana. Paling tidak, dia harus menghentikan niatnya untuk bunuh diri saat ini. Atau jika tidak, maka akan ada korban lain, yaitu bocah yang tiba-tiba menangkap tubuhnya tersebut. Tetapi bagaimana caranya? Sementara jaraknya dengan tanah di bawah sudah tidak jauh lagi—

"—t-trespass!" seru Jun sambil memejamkan matanya erat, ngeri.

Entah mengapa, tubuhnya terasa sedikit lebih ringan daripada saat pertama dia jatuh. Buru-buru Jun memutar balikkan posisi bocah yang sebelumnya berada di bawah itu menjadi di atas sebelum mereka berdua benar-benar menyentuh tanah. Jun jatuh dengan sebuah hantaman keras di (maaf) pantatnya. Tidak keras, dan tidak begitu mematikan rasanya. Dia kemudian berdiri dari posisinya dan menarik bocah yang sebelumnya ikut jatuh dengannya untuk ikut berdiri. Dan ternyata, sudah ada seorang perempuan lain yang berdiri di dekatnya, entah apa yang sudah perempuan itu lakukan atau lihat tadi.

"Ke—kenapa kau berusaha menyelamatkanku?!" Jun menatap tajam kedua bola mata bocah itu. "Padahal kau tidak mengenalku, tetapi kenapa tetap mengambil resiko?!" Benar. Jun tidak mengenal siapa bocah itu, dan bocah itu pastinya tidak akan mengenal Jun siapa. Tetapi kenapa ada orang yang sampai mau merelakan nyawanya hanya untuk orang lain? Jun berbalik menghadap gadis yang sepertinya tadi melihat seluruh kejadian yang dialami Jun dan bocah itu.

"Kau lihat semuanya tadi?" tanyanya kepada gadis itu. Sepertinya iya, mengingat gadis itu sudah berada di bawah sejak tadi sepertinya. Jun hanya bisa menghela napasnya dan kembali menatap gadis itu. "Anggap kejadian tadi tidak pernah terjadi," Yang lucunya lagi, Jun masih heran dengan apa yang dia lakukan saat jatuh tadi. Tiba-tiba badannya terasa lebih ringan dan membuat dia bisa jatuh ke tanah dengan lebih pelan. Ada apa gerangan? Apakah karena angin sore yang berhembus kencang sehingga memperlambat jatuhnya tadi? Mungkin iya, mungkin tidak.

((OOC : (sekedar tambahan) Perlu diketahui, untuk saat ini, Jun masih belum sadar akan kekuatannya walaupun dia sudah menggunakannya barusan x3))
Kembali Ke Atas Go down
Vin
Maestro of Wind
Maestro of Wind



Jumlah posting : 222
Age : 29
Location : Nowhere, nowhere
Registration date : 27.10.08

ID Card
Ability: Windy, RnD
Side: Kanouean
Self Quote: Inhuman Rampage!!! =))

A Sonata... Of The Death? Empty
PostSubyek: Re: A Sonata... Of The Death?   A Sonata... Of The Death? I_icon_minitimeSun Nov 30, 2008 8:56 pm

Orang itu benar-benar pemilik kekuatan, huh? Tsubasa merasakan suatu sensasi saat tubuh kecilnya melambat bersama tubuh senpai itu. Senpai itu lalu berbalik, memosisikan tubuhnya di bawah. Mereka berdua menghantam tanah agak keras.

"Ke—kenapa kau berusaha menyelamatkanku?!" Jun menatap tajam kedua bola mata bocah itu. "Padahal kau tidak mengenalku, tetapi kenapa tetap mengambil resiko?!"

"Aaa...?" didamprat dan dibentak seperti itu, Tsubasa langsung terdiam, mulutnya membentuk segitiga dan mulai ngacay. Wow, autism indeed. "Ahh? Euhh??" Tsubasa langsung tergagap, tak sanggup menjawab.

Beberapa detik kemudian, gerigi otaknya mulai bekerja dan perlahan ia menjawab, "Aku hanya tidak ingin ada orang lain yang mati lagi. Sudah cukup banyak orang yang mati."

===
OOT : eahh, Tsubasa autiss, autisss !!
Kembali Ke Atas Go down
Guest
Tamu




A Sonata... Of The Death? Empty
PostSubyek: Re: A Sonata... Of The Death?   A Sonata... Of The Death? I_icon_minitimeMon Dec 01, 2008 4:11 pm

"Kau lihat semuanya tadi?"
"Anggap kejadian tadi tidak pernah terjadi,"


duk, Sato menendang pelan kaki orang itu "Seenak jidat Senpai aja nih, mana bisa saya meluoakan sesuatu tanpa saya mau." Sato melipat tangan, lalu ia mengeringkan rambutnya dengan atlan.

"Sudah saya bilang, senpai dan Tsubasa tidak akan mati hanya dengan hal seperti itu" sahut Sato lagi. "Satoshi, salam kenal senpai." Sato memperkenalkan diri.
Kembali Ke Atas Go down
Guest
Tamu




A Sonata... Of The Death? Empty
PostSubyek: Re: A Sonata... Of The Death?   A Sonata... Of The Death? I_icon_minitimeMon Dec 01, 2008 11:31 pm

"Aku hanya tidak ingin ada orang lain yang mati lagi. Sudah cukup banyak orang yang mati."

Mati... Kematian... Entah apa alasan bocah itu bisa diterima oleh orak Jun atau tidak. Bukankah kematian itu adalah suatu hal yang wajar-wajar saja? Karena, the goal of all life is death, rite? Jun memejamkan matanya sejenak, membayangkan sudah berapa banyak kematian yang juga telah dia lihat dengan mata kepalanya sendiri. Apalagi saat kematian kakaknya. Jun kembali membuka kedua kelopak matanya. Kembali ke permasalahan, oh well, bocah itu sudah menyelamatkan nyawanya, walaupun sebenarnya tidak perlu. Mungkin, sedikit ucapan terima kasih tidak akan terlalu berat untuk Jun ucapkan kepada bocah itu. "Oke... Thanks, kid," ucap Jun sambil menggaruk pelan tengkuknya.

DUK

"A—dududuh!" Jun melompat-lompat kecil sambil meringis kesakitan begiku gadis yang ditemuinya tadi itu menendang kakinya tepat di sasaran vital. Great job. Apa Jun bisa berjalan lagi sesudah ini? Oh well, ini hanya memar. Sepertinya tidak apa. Jun hanya bisa manyun begitu mendengar ucapan gadis tersebut. Memang benar sih, Jun yang sudah salah ngomong karena telah menurih perempuan melakukan sesuatu yang tidak-tidak.


"Satoshi, salam kenal senpai."

Gadis bernama Satoshi itu memperkenalkan dirinya. Satoshi, eh? Yah, Jun belum memperkenalkan namanya, bukan? "Jun, Itou Jun," ucapnya. Memberitahu nicak serta nama panjang sekaligus... Well, daripada tidak ada yang mengenalnya sama-sekali anti. Jun berbalik kembali menatap bocah laki-laki yang sebelumnya telah menyelamatkan nyawaya tersebut. "Dan kau, kid?"

Jun terdiam sebentar. Dia masih bingung dengan apa yang baru saja terjadi padanya barusan saat dia jatuh ke tanah. Tubuhnya meringan, layaknya tidak ada gara gravitasi apapun di sekelilingnya. Aneh, tapi unik. Ada apa gerangan sebenarnya? "Ngg—aneh ah," ucapnya sambil kembali menggaruk tengkuknya walaupun tidak gatal.
Kembali Ke Atas Go down
Vin
Maestro of Wind
Maestro of Wind



Jumlah posting : 222
Age : 29
Location : Nowhere, nowhere
Registration date : 27.10.08

ID Card
Ability: Windy, RnD
Side: Kanouean
Self Quote: Inhuman Rampage!!! =))

A Sonata... Of The Death? Empty
PostSubyek: Re: A Sonata... Of The Death?   A Sonata... Of The Death? I_icon_minitimeTue Dec 02, 2008 9:38 pm

"Oke... Thanks, kid,"
"Dan kau, kid?"

"Hm? Kanou Tsubasa, Tsubasa untuk singkatnya. Salam kenal senpai." ujar Tsubasa. Lalu memasang kembali headset yang tadi terlepas saat terjatuh. Better Man dari Robbie Williams terdengar dari headset itu. Tsubasa mengikutinya perlahan.

Rest assured my angels
Will catch my tears
Walk me out of here
Im in pain
As my soul heals the shame
I will grow through this pain
Lord Im doing all I can
To be a better man


"Entah kenapa, saat kita itu seorang yang immortal, kita akan mengharap kita itu mati, namun saat kita mortal, kita ingin hidup selamanya. Manusia memang membingungkan..." ujarnya, menerawang memandang langit yang meredup, berfilosofi sendiri.
Kembali Ke Atas Go down
Guest
Tamu




A Sonata... Of The Death? Empty
PostSubyek: Re: A Sonata... Of The Death?   A Sonata... Of The Death? I_icon_minitimeTue Dec 02, 2008 9:53 pm

oot: demam better man gelundungan siggynya ngehina andre tu gelundungan

"Jun, Itou Jun,"
Kakak kelas itu mengenalkan diri sebagai Itou Jun. "Jun.. Saya panggil Jun saja ya? Nggak usah pake senpai, nggak enak." kata Sato.

"Entah kenapa, saat kita itu seorang yang immortal, kita akan mengharap kita itu mati, namun saat kita mortal, kita ingin hidup selamanya. Manusia memang membingungkan..."

Yak, Tsubasa berfilosofi seperti guru, ia memandang ke atas langit.
Langit terlalu jauh untuk dicapai, tapi kita ingin meraihnya. Ketika ada yang begitu dekat, kau meremehkannya.

Sato melihat ke arah Jun, "Ngomong-ngomong.. Kau 'teman' kan? Apa kekuatanmu?" Sato bertanya to the point.
Kembali Ke Atas Go down
Sponsored content





A Sonata... Of The Death? Empty
PostSubyek: Re: A Sonata... Of The Death?   A Sonata... Of The Death? I_icon_minitime

Kembali Ke Atas Go down
 
A Sonata... Of The Death?
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
A-volution :: The Big Encyclopedia :: Kanouean de-ja-vu-
Navigasi: